Coding, Kebutuhan atau Sekadar Tren?
news Jun 03, 2025 7 min read

Coding, Kebutuhan atau Sekadar Tren?

Dalam beberapa tahun terakhir, kata "coding" atau "pemrograman" semakin sering kita dengar. Dari seminar motivasi, iklan kursus online, hingga konten TikTok yang menjanjikan penghasilan puluhan juta hanya dengan menjadi programmer. Pertanyaannya kemudian muncul: “Perlukah kita belajar coding?” Apakah coding hanya untuk anak IT atau justru jadi kemampuan dasar seperti membaca dan menulis di masa depan?

Coding, Kebutuhan atau Sekadar Tren?

Dalam beberapa tahun terakhir, kata "coding" atau "pemrograman" semakin sering kita dengar. Dari seminar motivasi, iklan kursus online, hingga konten TikTok yang menjanjikan penghasilan puluhan juta hanya dengan menjadi programmer. Pertanyaannya kemudian muncul: “Perlukah kita belajar coding?” Apakah coding hanya untuk anak IT atau justru jadi kemampuan dasar seperti membaca dan menulis di masa depan?

Artikel ini akan membahas pertanyaan tersebut secara menyeluruh, dari pengertian coding, manfaat, siapa yang benar-benar butuh, siapa yang bisa menghindar, hingga bagaimana cara mulai belajar tanpa stres.


Apa Itu Coding dan Mengapa Jadi Populer?

Coding atau pemrograman adalah proses memberi instruksi kepada komputer melalui bahasa khusus agar bisa menjalankan tugas tertentu. Contohnya, membuat website, aplikasi mobile, game, atau bahkan sistem otomatisasi yang bisa mengirim email secara otomatis.

Dulu, coding terasa eksklusif. Hanya orang-orang dengan gelar teknik komputer yang mampu melakukannya. Tapi sekarang? Semua berubah.

Dengan hadirnya platform belajar online, komunitas terbuka, dan kemajuan teknologi, belajar coding jadi lebih mudah diakses siapa saja — dari anak-anak SD hingga ibu rumah tangga.


Manfaat Belajar Coding: Tak Harus Jadi Programmer

Salah satu kesalahpahaman besar adalah: “Kalau belajar coding, berarti harus jadi programmer.” Padahal, coding bisa bermanfaat bahkan kalau kamu tidak bekerja di bidang teknologi.

1. Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Pemrograman mengajarkan kita cara berpikir sistematis dan logis. Kamu dilatih untuk memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil, lalu menyelesaikannya satu per satu.

2. Otomatisasi Tugas Harian

Misalnya kamu kerja di administrasi dan tiap hari harus meng-copy data dari satu file ke file lain. Dengan sedikit coding (misalnya menggunakan Google Apps Script atau Python), kamu bisa membuat skrip otomatis yang menghemat waktu dan tenaga.

3. Menambah Nilai Jual di Dunia Kerja

Banyak posisi kerja yang bukan di bidang IT tapi tetap membutuhkan pemahaman coding dasar, seperti:

  • Digital marketing (tracking pixel, automasi email)

  • Data analyst (mengolah data dengan Python atau SQL)

  • Product manager (berkomunikasi dengan tim teknis)

4. Peluang Karier Lebih Luas

Tentunya, kalau kamu serius belajar coding, kamu bisa menekuni profesi seperti:

  • Frontend Developer

  • Backend Developer

  • Mobile App Developer

  • Game Developer

  • Data Scientist

  • AI Engineer

  • DevOps Engineer

Gaji di bidang ini juga sangat kompetitif, apalagi untuk skill yang tinggi dan langka.


Kapan Coding Menjadi Keterampilan Wajib?

Tidak semua orang wajib belajar coding. Tapi dalam kondisi berikut, coding bisa sangat penting bahkan krusial:

1. Kamu Ingin Bangun Produk Digital Sendiri

Mau bikin aplikasi, website jualan, atau sistem CRM internal? Belajar coding bisa membebaskan kamu dari ketergantungan pada developer.

2. Kamu Ingin Kerja di Startup atau Perusahaan Teknologi

Meskipun kamu melamar posisi non-teknis seperti marketing atau support, banyak startup menghargai tim yang mengerti proses teknis, walau hanya dasarnya.

3. Kamu Suka Logika, Tantangan, dan Membangun Sesuatu dari Nol

Kalau kamu tipe orang yang senang menyusun puzzle, suka tantangan, dan puas melihat sesuatu yang kamu bangun berfungsi, kemungkinan besar kamu akan menikmati belajar coding.


Kapan Coding Boleh Ditinggalkan?

Walaupun bermanfaat, belajar coding bukan keharusan mutlak untuk semua orang. Berikut beberapa kondisi ketika kamu tidak harus belajar coding:

1. Fokusmu di Dunia Praktikal Non-Digital

Kalau kamu petani, terapis fisik, pematung, atau profesi yang berinteraksi langsung dengan manusia/alam — coding bisa jadi bukan prioritasmu.

2. Kamu Lebih Suka Kolaborasi dengan Tim Ahli

Misalnya kamu pebisnis yang ingin membangun startup. Bisa saja kamu fokus di bagian ide dan marketing, lalu membentuk tim teknis untuk bagian koding.

3. Ada Tools No-Code yang Cukup

Banyak tools yang memungkinkan kamu membangun aplikasi sederhana tanpa menulis satu baris kode pun. Contohnya:

  • Webflow (untuk desain web)

  • Bubble (untuk aplikasi web)

  • Zapier/Make (untuk automasi)

  • Notion/Airtable (untuk database mini)

Kalau kebutuhanmu bisa dipenuhi dengan tools ini, coding bisa jadi pelengkap, bukan keharusan.


Coding Bukan Hanya untuk “Jagoan Matematika”

Masih banyak orang yang takut memulai belajar coding karena merasa:

  • “Saya bukan anak teknik.”

  • “Saya nggak jago matematika.”

  • “Saya sudah terlalu tua untuk belajar hal baru.”

Faktanya, banyak programmer sukses berasal dari latar belakang non-teknis. Ada yang dulunya guru, ada yang ibu rumah tangga, bahkan ada yang mantan satpam — semuanya bisa belajar dari nol, asal konsisten.

Kabar baiknya, coding bisa dipelajari siapa saja.


Apakah Coding Akan Jadi “Bahasa Kedua” Seperti Bahasa Inggris?

Banyak yang bilang coding adalah literasi baru abad ke-21. Tapi apakah benar coding akan jadi bahasa kedua wajib seperti Bahasa Inggris?

Jawabannya: Tergantung konteks.

  • Untuk negara dengan industri digital kuat, seperti AS, India, atau Korea, coding sudah masuk kurikulum dasar.

  • Untuk negara berkembang, coding bisa jadi nilai tambah yang membuka akses ke peluang global, termasuk kerja remote dan freelance.

Jadi, meski tidak wajib, kemampuan coding bisa menjadi pembeda dan keunggulan kompetitif.


Bagaimana Memulai Belajar Coding?

Kalau kamu tertarik belajar coding, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ambil:

1. Tentukan Tujuan

Ingin bikin website? Belajar HTML, CSS, dan JavaScript.
Ingin analisis data? Belajar Python dan SQL.
Ingin bikin aplikasi? Mulai dengan Flutter atau React Native.

2. Pilih Bahasa Pemrograman yang Sesuai

  • Python: mudah dipelajari, cocok untuk pemula, banyak digunakan di data science dan automasi.

  • JavaScript: bahasa wajib untuk web development.

  • PHP/Laravel: populer untuk backend website di Indonesia.

  • Java/Kotlin: untuk Android app.

  • Swift: untuk iOS app.

3. Gunakan Platform Belajar Online

  • Gratis: FreeCodeCamp, W3Schools, The Odin Project

  • Berbayar: Dicoding, Udemy, Codepolitan, SekolahKoding

4. Belajar dengan Proyek Nyata

Jangan cuma baca teori. Buat sesuatu. Walaupun kecil.
Contoh: bikin to-do list app, landing page jualan, atau portfolio pribadi.

5. Gabung Komunitas

Cari teman seperjuangan. Gabung di Discord, Telegram, atau komunitas lokal. Motivasi dan dukungan bisa sangat membantu.


Apakah Coding Masih Relevan di Era AI?

Ini pertanyaan menarik. Dengan munculnya AI seperti ChatGPT atau GitHub Copilot yang bisa menulis kode secara otomatis, apakah coding masih perlu dipelajari?

Jawabannya: Ya, bahkan semakin penting.

AI bisa membantu menulis kode, tapi:

  • Kamu tetap perlu tahu logika dan struktur.

  • Kamu harus bisa membaca dan memperbaiki kode.

  • Kamu harus tahu bagaimana membangun sistem yang utuh.

Dengan kata lain, AI adalah alat bantu. Kalau kamu mengerti coding, kamu akan jadi lebih produktif — bukan tergantikan.


Mereka yang Sukses Setelah Belajar Coding

Berikut beberapa contoh nyata dari orang-orang yang mengubah hidupnya dengan belajar coding:

1. Andi – Mantan Customer Service, Kini Web Developer

Setelah belajar coding malam hari sambil tetap bekerja, Andi berhasil pindah karier menjadi frontend developer dengan gaji 2x lipat.

2. Rina – Ibu Rumah Tangga yang Kini Jual Aplikasi

Dengan belajar Flutter secara otodidak, Rina membuat aplikasi jadwal imunisasi dan menjualnya lewat Play Store.

3. Dimas – Freelancer Global dari Desa

Dimas belajar coding dari YouTube dan sekarang bekerja untuk klien dari Kanada dan Australia melalui platform Upwork.


 Jadi, Perlukah Belajar Coding?

Jawaban akhirnya adalah: Tergantung tujuanmu.

Tapi kalau kamu:

  • Ingin lebih paham teknologi

  • Ingin menambah skill yang bisa menjual

  • Ingin bekerja di bidang digital

  • Ingin membangun produk sendiri

Maka belajar coding sangat layak dicoba.

Tak perlu langsung jago. Mulailah dari yang kecil. Belajar 15 menit sehari. Coba bikin proyek mini. Perlahan tapi pasti, kamu akan memahami satu demi satu konsep.

Ingat, dunia terus bergerak. Coding bukan lagi keterampilan eksklusif — tapi jembatan menuju masa depan.


FAQ (Pertanyaan Umum)

Q: Apakah saya bisa belajar coding tanpa latar belakang IT?
A: Bisa. Banyak platform dan materi yang ramah untuk pemula dari nol.

Q: Bahasa coding apa yang paling mudah untuk pemula?
A: Python adalah pilihan terbaik untuk pemula karena sintaksnya simpel.

Q: Apakah belajar coding harus jago matematika?
A: Tidak. Matematika hanya diperlukan di bidang tertentu (misal: data science, AI).

Q: Saya sudah usia 30-an, apakah telat untuk belajar?
A: Tidak sama sekali. Banyak orang yang memulai di usia 30, 40 bahkan 50 tahun dan tetap sukses.

Artikel Terkait

Saung Programmer Gratis untuk Siswa SMK dan Siswa Putus Sekolah

Saung Programmer Gratis untuk Siswa SMK dan Siswa Putus Sekolah

Baca Selengkapnya
Cetak Talenta Digital Juara Coding Melalui Kelas Pelatihan SMK Karawang

Cetak Talenta Digital Juara Coding Melalui Kelas Pelatihan SMK Karawang

Baca Selengkapnya